Jatuh cinta dan putus cinta adalah keadaan yang bakal memengaruhi kesehatan seseorang. Orang yang jatuh cinta cenderung memberikan efek kesehatan yang positif. Sebaliknya, jika seseorang mengalami perpisahan dengan pasangannya yang terjadi adalah sebaliknya. Tubuh menjadi mudah sakit lantaran kekebalan tubuh melemah.
Terkait putus cinta ini, peneliti menemukan kaitan erat dengan menurunnya kondisi kesehatan. Dikutip dari laman Okezone, patah hati memicu sejumlah masalah seperti depresi, berlebihan saat makan, hingga muncul bintik merah di kulit. Reaksi ini hadir sebagai akibat dari peningkatan hormon kortisol dan testosteron yang memicu stress berat.
“Peningkatan kortisol sejatinya akan memengaruhi nafsu makan serta dapat mengikat reseptor hipotalamus di otak. Sementara peningkatan testosteron sendiri akan merangsang sebaceous yang pada akhirnya memicu timbulnya bintik-bintik merah pada kulit,” kata psikolog Dr. Linda Papadopoulos.
Selain berbagai masalah tersebut yang perlu dapat perhatian adalah menurunnya kekebalan tubuh. Jika orang imunitasnya turun maka berpotensi lebih mudah mengalami sakit. Virus dan bakteri lebih mudah untuk menginfeksi hingga akhirnya jatuh sakit.
”Saat patah hati, seseorang biasanya sangat mudah terserang flu dan tubuhnya pun jadi mudah lemas,” ujarnya.
Oleh sebab itu, orang yang patah hati memerlukan dukungan dari orang sekitarnya agar lebih cepat untuk move on. Membiarkannya dalam keadaan terpukul terlalu lama justru akan menjerumuskannya pada kemungkinan sakit.
0 komentar:
Posting Komentar